Minggu, 13 Desember 2009

Tanggung Jawab

Manusia diciptakan ALLAH S.W.T dalam bentuk yang paling sempurna diantara mahluk lainnya. Manusia diberi kelengkapan akal pikiran. Dengan akal pikiran tersebut manusia bisa memikirkan tanda-tanda kebesaran ALLAH SWT. Bisa membedakan antara yang benar dan yang salah, serta yang baik dan yang buruk. Oleh karena itu, semua kegiatan yang kita lakukan setiap saat akan dipertanggung jawabkan dihadapan ALLAH S.W.T nanti dihari kiamat sebagaimana sabda Rasulullah Saw berikut ini :

“Setiap manusia adalah pemimpin, dan setiap pemimpin diantara kamu akan diminta pertanggung jawabannya atas kepemimpinannya.” (HR.BUKHARI)”.

Hadis diatas menjelaskan bahwa semua manusia merupakan pimpinan atau ra`in, yang kelak harus bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Mulai dari kepala Negara sampai kepala keluarga. Pegawai negeri maupun swasta, pemimpin besar maupun pemimpin kecil, pemimpin umat ataupun pemimpin masyarakat, semua bertanggung jawab atas kepemimpinannya.

Misalnya, seorang ayah harus bertanggung jawab kepada istri dan anaknya,dan seorang istri harus betanggung jawab kepada terhadap rumah tangganya . seorang anakpun bertanggung jawab kepada tugas-tugas dan kewajibannya kepada kedua orang tuanya maupun dirinya sendiri. Dengan begitu, semua manusia akan mempertanggung jawabkan semua amal perbuatannya, baik kepada sesama mansia atau terhadap Allah SWT. di hari kiamat kelak karena tanggung jawab adalah suatu keadaan wajib menanggung sesuatu (tuntutan).

Adapun bermacam macam tanggung jawab antara lain adalah tanggung jawab terhadap diri sendiri, tanggun terhadap keluarga, tanggung jawab terhadap lingkungan masyarakat, tanggung jawab terhadap agama, tanggung jawab terhadap bangsa dan negara, dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan.

A. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri

Islam melarang berbuat merusak diri kita sendiri. Firman Allah SWT. menjelaskan larangan tersebut dalam surah Al-Baqoroh ayat 195 :

ﻮﺍﻨﻔﻘﻮﺍﻓﻲﺴﺑﻴﻠاﷲﻮﻻﺘﻠﻗﻮاﺑﺎﻴﺩﻴﻜﻢﺍﻠﯽاﻠﺘﺤﻠﻜﺔﻮﺍﺤﺴﻨﻮااﻦﺍﷲﻴﺤﺏﺍ

ﻠﻤﺤﺴﻧﻴﻦ﴿ﺍﻠﺒﻘﺮﺓ١٩٥﴾

Artinya :

Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah dan janganlah kamu menjatuhkandirimu sendiri ke dalam kebinasaan dan berbuat baiklah, kerena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

Agama Islam tidak membenarkan orang orang berbuat yang akan mencelakakan dirinya, sekalipun mungkin berguna bagi orang lain. Agama Islam juga tidak membenarkan perbuatan yang nampaknya baik/terpuji tetapi berpengaruh buruk pada dirinya sendiri.

Tanggung jawab terhadap diri sendiri diperintahkan oleh Allah dalam surah At-Tahrim ayat 6 :

ﻴﺎﻴﺤﺎﺍﻠﺫﻴﻦﺍﻤﻨﻭﺍﻘﻮﺍﺍﻧﻓﺴﻛﻡﻭﺍﻫﻠﻴﻛﻡﻓﺎﺮﺍﻭﻗﻮﺩﻫﺎﺍﻠﻨﺎﺲﻮﺍﻟﺤﺠﺎﺮﺓ۰۰﴿ﺍﺘﺤﺮﻴﻢ٦﴾

Artinya :

Hai orang-orang yang beriman, pelihara dirimu dan keluarga mu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu...

Seorang muslim diharuskan mengutamakan diri nya sendiri dahulu untuk kebaikannya didunia sehingga terbebas dari bahaya, lebih-lebih marabahaya di akhirat yang berupa neraka. Tapi juga tidak boleh meninggalkan tanggung jawab terhadap orang lain dan keluarga.

B. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga

Dalam Surah At-Tahrim ayat 6, kita diperintahkan untuk menjaga diri sendiri dan keluarga dari api neraka. Orangmemiliki tanggung jawab untuk menjaga keluarganya terutama dari ancaman dan bahaya. Semua perbuatan akan di minta pertanggung jawabannya sebagaimana dalam Hadist, Rosulullah SAW bersabdah :

۰۰۰ﻜﻠﻜﻡﺮﺍﻉﻮﻜﻠﻜﻡﻤﺴﺌﻮﻞﻋﻦﺮﻋﻴﺗﻪ٠٠٠

Artinya :

.....Kamu sekalian masing-masing adalah pemimpin dan setiap kamu akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya...(HR Bukhori dan Muslim dari Ibnu Umar).

Tanggung jawab terhadap anakpun telah diperintahkan Nabi Muhammad SAW. dengan sabdahnya :

ﻮﺍﻦﻠﻮﻟﺪﻚﻋﻟﻴﻚﺤﻗﺎ٠

Artinya :

Dan sesungguhnya kewajiban atasmu terhadap anakmu.(HR Bukhori dari wahab bin Abdullah).

Tanggung jawab terhadap anak ialah membesarkan, mendidik, membimbing dan sebagainya. Kalau ada orang tua yang mengabaikan memberi nafka terhadap anaknya dan keluarga serta hidupnya, maka ia berdosa.

Orang tua wajib memenuhi kebutuhan anaknya dan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya terutama dalam makan dan minum. Islam juga memerintahkan untuk membimbing dan membina keluarganya mengerjakan sholat.

Demikianlah sebagian dari tanggung jawab seseorang terhadap keluarganya.

C. Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Masyarakat

Manusia adalah mahuk sosial yang tak bisa hidup tanpa orang lain. Sebuah masyarakat terdiri dari pribadi- pribadi yang beragam. Ada yang memiliki tanggung jawab tingi dan ada juga yang tidak memiliki tanggung jawab. Islam mengajarkan agar selalu menjaga lingkungan masyarakat agar masyarakat tersebut dapat hidup tentram,damai, dan aman. Setiap orang diwajibkan untuk mengatasi kemungkaran (kejahatan) yang akan merusak lingkungan sesuai dengan kemampuannya dan menurut tata tertib yang ada. Sehingga jika ada yang berbuat maksiat akan mudah di selesaikan. Nabi Muhammad SAW. bersabdah :

ﻗﺎﻞﺭﺴﻮﺍﷲﺼﻟﯽﺍﷲﻋﺎﻴﻪﻮﺴﻟم׃ﻤﻥﺮﺍﯼﻣﻨﻜﻢﻣﻨﻜﺮﺍﻔﻟﻴﻐﻴﺮﻩ٬ﻔﺎﻥﻟﻡ

ﻴﺴﺗﻁﻊﻔﺒﻠﺴﺎﻧﻪﻔﺎﻦﻟﻢﺗﺴﺗﻁﻊﻓﺑﻗﻟﺑﻪﻮﺬﻟﻚﺍﺿﻌﻑﺍﻻﻴﻤﺎﻦ٠

Artinya :

Barang siapa diantara kamu ada yang melihat penyelewengan, munkar/maksiat, maka hendaknya ia mengubah atau memberantasnya dengan tangannya. Jika tidak mau, hendaknya dengan tutur katanya. Selanjutnya, jika ia tidak mampu, maka hendaklah dengan sikap batinnya. Yang sedemikian itu adalah selemah-lemah iman. (HR Bukhari dariAbi Said).

Dalam pergaulan kita memiliki tanggug jawab berusaha menghilangkan kemungkaran dan selalu melakukan perbuatan yang positif, misalkan bantu membantu dan bahu membahu dalam melakukan tindakan positif, serta bersikap saling merendah hati.

Dalam pergaulan sesama mu’min, Allah SWT. memerintahkan saling merendah hati dan tidak congkah. Dalam Surah Al-Hijr ayat 88 :

٠٠٠ﻮﺍﺠﻔﺾﺟﻨﺎﺤﻚﻟﻟﻤٶﻤﻨﻴﻮ٠﴿ﺍﻟﺤﺟﺮ٨٨﴾

Artinya :

.... Dan berenda hatilah kamu terhadap orang-orang beriman. (Al-Hijr 88).

Demikianlah betapa tingginya tuntunan Islam dalam membina kehidupan sosial. Betapa indahnya dan bahagianya apabila setiap pribadi muslim dapat mengamalkan tuntunan Allah SWT. dan rosulNya itu.

D. Tanggung Jawab terhadap Agama

Kemajuan dan perkembangan suatu agama tidak lepas dari peranan serta umatnya. Kita dapat mempelajari sejarah bahwa suatu bangsa yang mengikuti suatu agama malah menghambat perkembangan agama itu sendiri karena tidak ada tanggung jawab terhadap agamanya. Agama dapat menjadi lenyap pada masyarakat tersebut.

Karena itu, selayaknya umat beragama menjadi penyelamat dan penolong bagi agamanya sendiri. Beruntunglah kta sebagai umat Islam, kesadaran dan tanggung jawab bagi agama itu mendapat tempat penting dalam penyebaran agama tersebut. Bahkan diperintahkan oleh Allah SWT. dengan firmanNya :

ﻴﺎﻴﻬﺎﺍﻟﺫﻴﻦﺍﻤﻧﻭﺍﻜﻭﻧﻭﺍﺍﻨﺻﺎﺮﺍﷲ٠٠٠﴿ﺍﻟﺻﻑ١٤﴾

Artinya :

Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong agama Allah...(QS Ash Shaf 14)

Menolong agama Allah, pada hakekatnya adalah untuk kepeningan diri dan umatNya, bukan untuk Allah, karena agama memang untuk kepentinagn umat manusia.

Bertanggung jawab terhadap agama dapat dilakukan dengan berbagai cara antaralain dengancara berda’wah, sebagaimana telah dilaksanakan oleh Rosulullah SAW. dan para sahabat. Landasannya ialah firman Allah SWT. :

ﺍﺪﻉﺍﻠﯽﺴﺑﻴﻞﺮﺑﻚﺑﺎﻠﺤﻛﻤﺔﻮﺍﻠﻤﻭﻋﻈﺔﺍﻠﺤﺴﻧﺔﻮﺠﺎﺪﻠﻬﻡﺒﺎﻠﺘﯽﻫﻴﻲﺍ

ﺤﺴﻦۗﺍﻦﺮﺑﻚﻫﻮﻋﻟﻡﺑﻤﻥﺼﻧﻞﻋﻦﺴﺑﻴﻟﻪﻮﻫﻮﺍﻋﻟﻢﺑﺎﻠﻤﻬﺗﺩﻴﻦ٠﴿ﺍﻨﺤﻞ١٢٥﴾

Artiya :

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantalah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahiu tentang siapa yang tersesat di jalanNya dan Dialah yang lebik mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (An Nahl 125).

Dalam ayat tersebut, orang yang berda’wah hendaknya menggunakan metode sebagai berikut :

1. Dengan hikmah ialah dengan cara yang bijaksana dan benar yang dapat membedakan yang hak dan yang bathil.

2. Dengan Mau’idhah (pengajaran) yang paling baik yang bisa diterima.

3. Dengan cara dialog(mujadalah) yang paling baik yaitu dengan tertib dan terarah.

Al-Qur’an dan Hadist Rosulullah SAW. banyak memerintahkan umat islam bertanggung jawab terhadap agamanya dengan menggunakan Jihad fii sabilillah yang maksudnya nenuangkan kemampuan dan kesempatan untuk menjadikan agama Allah SWT. bisa dihayati dan diamalkan dengan sebaik-baiknya.

Bertanggung jawab terhadap Agama bearti giat melakukan tindakan tindakan yang mendukung syiar dan pengamalan agama Islam.

E. Tanggung Jawab Terhadap Bangsa dan Negara

Dalam sejarah, Nabi Muhammad SAW. membentuk lingkungan masyarakat di Madinah. Lingkungan yang kecil itu akhirnya menjadi suatu tatanan politik dengan ibukota Madinah. Tatanan merupakan kebutuhan yang pokok dalam membina umat dan bangsa. Apabila tatanan politik itu baik dan menguntungkan, maka Islam disitu akan baik pula.

Oleh karena itu, setiap warga negara harus menyadari dan menginsyafi kedudukannya sebagai warga negara dan harus menyadari pula tanggung jawab yang harus dipikulnya sebagai mana yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. dan para sahabatnya.

Kita sebagai warga negara Indonesia yang bedasarkan pancasila dan UUD 1945 seharusnya menginsyafi bahwa Negara Republik Indonesia lahir berkat perjuangan para pejuang pendahulu kita. Perjuangan yang sangat berat itu dilakukan karena mereka memiliki tanggung jawab yang besar terhada negara untuk melindungi negara dengan segenap jiwa dan raga dari semua jenis penjajahan. Perlu disadari bahwa perjuangan mereka bukan karena semata mata untuk mendapatkan kemerdekaan tapi juga untuk menegakkan keadilan, kebenaran dan kemakmuran.

Perjuangan mereka berhak dihargai dengan meneruskan cita cita mereka yaitu dengan memelihara keutuhan bangsa dan bangsa dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan baik berupa material ataupun spiritual.

Tanggung jawab sebagai warga negara yang baik terhadap bangsa dan negara dapat diwujudkan dengan cara sebagai berikut :

  1. Membayar pajak dengan tertib dan teratur.
  2. Menaati semua peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah dan wakil wakil rakyat yang didulung oleh DPR dan MPR.
  3. Menjaga nama baik bangsa dan negara di forum inter nasional.
  4. Ikut berperan aktif dalam pembangunan merata material spiritual bedasarkan Pancasila.
  5. Ikut serta melestarikan lingkungan yang telah dikaruniakan oleh Allah SWT. terhadap manusia untuk menjaganya dan memeliharanya.
  6. Ikut berperan dalam membela tanah air dan menjaga kemerdekaan dan kedaulatan bangsa.

Itulah sebagian cara yang dapat kita lakukan dalam melaksnakan tanggung jawab kita terhadap bangsa dan negara.

F. Tanggung Jawab Dalam Melaksanakan Tugas

Bekerja adalah bagian dari kehidupan. Bekerja itu ada berbagai macam, dari sekolah, belajar, menyapu, memasak, mengemudikan mobil, merawat pasien dan banyak lainnya. Sedangkan pekerjaan atau profese ada bermacam macam pula seperti pegawai negeri, pekerja swasta, buruh, dokter, insinyur, pengusaha dan masih banyak lainnya.

Islam telah mengajarkan kepada umatnya agar dalam mengerjakan suatu pekerjaan haruslah dilakukan dengan kerja keras baik dalam kepentingan dunia maupun akhirat. Hadist Nabi Muhammad SAW. berbunyi :

ﺍﻋﻤﻞﻟﺪﻧﻴﺎﻚﻜﺎﻨﻚﺘﻌﻴﺶﺍﺒﺪﺍ٬ﻮﺍﻋﻣﻞﻻﺠﺭﺗﻙﻜﺎﻨﻚﺗﻤﻭﺖﻏﺪﺍ٠

Artinya :

Bekerjalah kamu untuk urusan duniamu seolah olah kamu akan hidup selamanya, dan berbuatlah kamu untuk urusan akhiratmu seolah olah kamu akan mati esok hari. (HR Baihaqi).

Orang orang yang melakukan suatu pekerjaan kerena adanya ikatan debgan orang lain disebut pekerja. Pekerja yang baik adalah pekerja yang dapat melakukan pekerjaannya mendekati sempurna. Orang yang melakukan ikatan bearti ia telah melakukan pekerjaan. Menepati janji itu telah diperintahkan oleh Allah SWT. dalam firmanNya :

ﻴﺎﻴﺤﺎﺍﻟﺫﻴﻦﺍﻤﻴﻮﺍﺍﻮﻔﻭﺍﺒﺎﻠﻌﻗﻭﺪ٠٠٠﴿ﺍﻟﻤﺎﺋﺪﺓ١﴾

Artinya :

Hai orang orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu...(Al Maidah 1)

Melaksanakan pekerjaan bedasarkan rangka memenuhi janji, berarti telah melaksanakan perintah Allah SWT. dan haruslah dipenuhi oleh rasa tanggung jawab yang penuh dan hati yang ikhlas. Sebaliknya, orang-orang yang bermalas malasan bearti melalaikan perintah Allh SWT.

Nabi Muhammad SAW. mengajarka do’a agar terhindar dari sikap negatif termasuk bermalas-malasan.

ﺍﻠﻟﻬﻡﺍﻨﯽﺃﻋﻮﺬﺑﻚﻤﻦﺍﻟﻬﻡﻮﺍﻠﺟﺑﻦﻮﺍﻟﺑﺠﻧﻞﻮﺍﻟﻜﺴﻞ٠

Artinya :

Ya Allah, sungguh saya berlindung kepadaMu dari sempit hati, sedih, lemah, rasa takut, kikir dan malas. (HR Bukhari dan Muslim dari Anas).

Orang yang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya akan senantiasa tekun dalam bekerja sekecil apapun pekerjaan itu. Tiada pekerjaan yang hina selain pekerjaan maksiat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar